Ada perdebatan dan canda tawa di kelas kami

Mengajar di kelas di atas jam 1 siang dalam suasana terik Kota Kendari adalah perjuangan. Ya, perjuangan!  Perjuangan mengatasi rasa kantuk setelah makan siang, dan perjuangan menarik perhatian mahasiswa yang berada dalam kondisi yang sama. Lalu saya berpikir bagaimana agar saya dan mahasiswa bisa ‘enjoy’ hingga waktu perkuliahan berakhir?

Saya teringat dulu sekali ketika menjadi mahasiswa S2 di Larenstein, yang kuliahnya seperti anak SMA dari pukul 9 pagi hingga pukul 4 sore. Ada satu mata kuliah kalau tidak salah “Communication and Leadership” yang dibawakan selama beberapa minggu oleh seorang yang konon merupakan Konsultan professional. Pagi hari materi, sore hari kami disuguhi berbagai macam teknik komunikasi dengan metode role play. And it was fun!

Ya, kenapa tidak mencoba cara yang sama?

=============== kemudian ==============

Ini setahun lalu, ketika saya mulai menerapkan role play dalam kelas Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis. Kami membukanya dengan sedikit pemanasan, lalu diselingi dengan materi, diskusi dan permainan.

Seperti hari itu, pembahasan mengenai komunikasi dalam konteks koperasi. Sepuluh orang mahasiswa dipilih dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah Koperasi Pertanian yang memasarkan produk hortikultura yang dihasilkan anggotanya. dan Kelompok kedua adalah Hotel yang menjadi pelanggan produk hortikultura koperasi. Mahasiswa lain yang tidak masuk ke dalam kedua kelompok tersebut bertugas mengamati dan membuat catatan sebagai bahan evaluasi di akhir kegiatan.

Sebelum dimulai, saya menjelaskan maksud dari game tersebut dan menjelaskan peran masing-masing sesuai dengan gambar di bawah ini. Tidak ada penjelasan lain. Kedua kelompok adalah pelaku ekonomi yang berupaya memaksimalkan keuntungan. Baik pihak Koperasi maupun Hotel bebas untuk mengembangkan diskusi sesuai dengan keinginan dan imajinasi mereka.

Game dimulai dengan canggung, malu-malu dan kikuk karena tidak biasa. Namun setelah proses diskusi berjalan beberapa menit, mereka menjadi lebih santai bahkan terlihat menikmatinya. Negosiasi antara pihak Hotel dan Koperasi berlangsung alot. Ada perdebatan, ada frustasi, ada yang gigih mempertahankan pendapat, ada yang kesulitan menahan tawa, ada yang berusaha menenangkan suasana, dan yang selalu mencoba menawarkan beberapa solusi.

Setelah role play berakhir, para pengamat diminta untuk memberi komentar, menganalisa, mengkritisi, dan mengevaluasi meproses dan hasil akhir kegiatan. Seluruh kelas menjadi lebih hidup. Setiap mahasiswa didorong untuk mengeluarkan pendapatnya.

Apresiasi kepada seluruh mahasiwa peserta kuliah. Masing-masing mereka memainkan perannya dengan baik. Yang sangat menarik adalah hanya dengan instruksi singkat, proses diskusi dan negosiasi berkembang dengan sangat baik. Beberapa solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan konflik kedua belah pihak pun sangat inovatif yang mungkin tidak terpikirkan. Well done students!!

Blogs

Pelatihan Dinamika Kelompok dan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Budidaya Kepiting Bakau

Catatan kecil dari ESP Teacher's Training Series

Survei Rumah Tangga Petani-Pengolah Sagu

Agribusiness Marketing Game